Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 08:59:38【Sehat】667 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(12791)
Artikel Terkait
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran
- Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri
- Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
- Formula Prabowo dari APEC Gyeongju untuk dunia
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat menghindari penyakit semasa banjir

Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS

Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara

Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit

BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir

Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit

BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali

Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025